Pages

Kamis, 25 Mei 2017

Perilaku Kesehatan



BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU KESEHATAN
A.    Pengertian Perilaku
Perilaku kesehatan terdiri dari dua kata yaitu perilaku dan kesehatan. Kata perilaku secara biologis diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang meliputi manusia, tumbuhan, dan binatang. Berikut pendapat para ahli tentang definisi perilaku :
a.    Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
b.    Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
c.     Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
d.   Heri Purwanto, perilaku adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.
e.    Petty Cocopio, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.
f.     Chief, Bogardus, Lapierre, Mead Dan Gordon Allport, menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.
g.    Louis Thurstone, Rensis Likert Dan Charles Osgood, menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.
h.    Elton Mayo Studi Hawthorne di Western Electric Company, Chicago pada tahun 1927-1932 merupakan awal munculnya studi perilaku dalam organisasi Mayo seorang psikolog bersama Fritz Roetthlisberger dari Harvard University memandu penelitian tentang rancang ulang pekerjaan, perubahan panjang hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, dan rencana upah individu dibandingkan dengan upah kelompok.
i.      Reward Dan Reinforcement, menurut pendapat mereka tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahan masalah.
j.      Chester Barnard, Barnard dalam karyanya The Functions of The Executive menekankan agar organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi atau individu tersebut harus mengembangkan kerja sama. Barnard menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi formal, Barnard merupakan orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu system.
k.    Parker Follet, keduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara atasan dan bawahan, Follet meletakkan kelompok diatas individu. Melalui kelompok kemampuan individu dapat dimaksimalkan, organisasi ditentukan oleh kerjasama atasan dengan bawahan dengan meningkatkan partisipasi, komunikasi, kooordinasi, dan pembagian wewenang.
l.      Frederick Herzberg, sama halnya seperti Maslow, Herzbeg dalam studinya juga mengembangkan konsep-konsep motivasi yang mana merupakan penentu utama munculnya motivasi yaitu kondisi tempat kerja, upah kualitas pengawasan dan pengakuan, promosi dan peningkatan profesionalisme.

Melihat dari pengertian yang dikemukakan Skiner (1983), perilaku dibedakan menjadi dua berdasarkan respon terhadap stimulus :
1.    Perilaku tertutup (covert behavior)
Perilaku tertutup merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk yang terselubung atau tertutup (covert). Sebagai contoh:kesadaran seseorang tentang bahaya HIV, pentingnya menjaga kesehatan, pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan bagi ibu hamil.
2.    Perilaku terbuka
Perilaku terbuka (overt behavior) merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata dan terbuka. Sebagai contoh : seorang ibu membawa anaknya ke posyandu untuk imunisasi
B.     Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sebagai         berikut :
1.   Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Merupakan usaha-usaha seseorang untuk memelihara, menjaga kesehatan dan usaha menyembuhkan diri dari sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri dari tiga aspek yaitu perilaku pencegahan penyakit, perilaku peningkatan kesehatan, dan perilaku gizi yang meliputi makanan dan minuman.
2.   Perilaku Pencarian Dan Penggunaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (health seeking behavior)
Merupakan usaha dan tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Usaha ini dimulai dengan usaha mengobati diri sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3.   Perilaku kesehatan lingkungan
Merupakan respon seseorang terhadap lingkungan baik fisik maupun sosial budaya agar lingkungan tersebut tidk mempengaruhi kesehatannya.


Becker (1979) juga mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga yaitu :
1.   Perilaku hidup sehat
Perilaku hidup sehat berkaitan dengan semua tindakan sebagai upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini meliputi menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum-minuman keras dan narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres, dan perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.
2.   Perilaku sakit
Perilaku sakit ini mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit. Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan terhadap penyebab dan gejala penyakit, dan pengobatan penyakit.
3.   Perilaku peran sakit
Perilaku peran sakit meliputi tindakan untuk memperoleh kesembuhan, mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan penyembuhan penyakit yang layak, dan mengetahui hak dalam kesehatan seperti hak memperoleh perawatan dan pelayanan kesehatan.

C.     Domain Perilaku
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi perilaku manusia menjadi 3 domain yaitu :
·      Kognitif
Kognitif merupakan perilaku seseorang yang mencakup kegiatan mental dan otak yang barkaitan dengan kemampuan berfikir dan kemampuan intelektual.
·      Afektif
Afektif adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan sikap dan nilai seperti watak, perasaan, emosi, dan minat.
·      Psikomotor
Psikomotorik adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan aktifitas fisik seperti keterampilan bertindak atau bertingkah laku.
Namun dalam perkembangannya teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu :
1.    Pengetahuan
Domain pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang :
a.    Proses adopsi
·      Awareness (sadar), seseorang sadar akan adanya informasi baru.
·      Interest, adanya ketertarikan untuk mencoba sehingga seseorang mencari tahu lebih lanjut
·      Evaluation, seseorang mulai enilai dan memepertimbangkan
·      Trial, mulai mencoba dan memutuskan untuk melanjutkan atau menghentikan
·      Adoption, pada tahap ini seseorang telah yakin adanya informasi baru dan menjadi kebutuhan
b.   Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan :
·      Tahu
Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan- pertanyaan.
·      Memahami
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
·      Aplikasi
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
 ·      Analisis
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
·      Sintesis
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen- komponen pengetahuan yang dimiliki.
·      Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
2.    Sikap
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atay objek. Proses terbentuknya sikap dan reaksi :
a.    Komponen pokok sikap
Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai komponen pokok sebagai berikut :
·      Kepercayaan (keyakinan) ide, dan konsep terhadap suatu objek
·      Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
·      Kecenderungan untuk bertindak
b.   Berbagai tingkatan sikap
·      Receiving (menerima)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). Contoh: sikap ibu terhadap pentingnya kepatuhan dalam pemberian imunisasi pada bayinya
·      Responding (merespon)
Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap pada tingkat merespon.
 ·      Valuing (menghargai)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap pada tingkat menghargai. Misalnya seorang ibu mengajak ibu yang lain untuk menghadiri penyuluhan imunisasi di Posyandu.
·      Responsible (bertanggungjawab)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau membawa anaknya ke tempat pelayanan imunisasi,meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orangtuanya sendiri.Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan sangat penting. Seorang ibu yang mempunyai bayi usia 9-12 bulan yang telah mendengarkan atau mengerti akan pentingnya imunisasi pada bayinya maka ibu tersebut akan memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya.
c.    Praktek atau tindakan
·      Perception (persepsi)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
·      Guide response (respon terpimpin)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.
·      Mecanism (mekanisme)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai praktik tingkat tiga.
·      Adoption (adopsi)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. 
D.    Perubahan (Adopsi) Perilaku Atau Indikatornya
Perubahan perilaku adalah suatu proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yng lama. Secara teori proses prubahan perilaku seseorang terdiri dari 3 tahap yaitu :
1.   Pengetahuan
Pengetahuan ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu pengetahuan tentang sakit
dan penyakit, pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan, dan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.
2.   Sikap
Dikelompokkan menjasi 3 yaitu sikap terhadap sakit dan penyakit, sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat, dan sikap terhadap kesehatan lingkungan.
3.   Praktek dan tindakan
Meliputi tindakan yang berhubungan dengan penyakit, tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, dan tindakan kesehatan lingkungan.
E.     Aspek Sosio Psikologi Perilaku
Dalam proses pembentukan dan perubahan perilaku, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yang berasal dari individu itu sendiri. Faktor-faktornya sebagai berikut :
·      Susunan saraf pusat
·      Persepsi
·      Motivasi
·      Emosi
·      Belajar
F.      Determinan Dan Perubahan Perilaku
Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda. Faktor tersebut terbagi menjadi dua yaitu :
a.    Determinan internal yaitu faktor yang berasal dari sendiri (bawaan) seperti tingkat kecerdasan, tingkat emosional, dan jenis kelamin.
b.    Determinan eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu seperti lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Teori Para Ahli Tentang Determinan Perilaku Manusia
1.    Teori Lawrence Green
Menurut Lawrence kesehatan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor berupa faktor perilaku dan faktor diluar perilaku. Berikut faktor perilaku sebagai berikut :
a.    Faktor-faktor predisposisi, seperti kpengetahuan, kepercayaan, keyakinan, sikap, nilai-nilai
b.    Faktor-faktor pendukung, seperti ketersediaan fasilitas kesehatan
c.    Faktor-faktor pendorong, seperti perilaku petugas kesehatan yang merupakan referensi dari perilaku masyarakat
2.    Teori Snehandu B Kar Kar
a.    Niat seseorang yang berkaitan dengan kesehatan dan perawatan
b.    Dukungan sosial dari masyarakat, ketersediaan fasilitas dan informasi kesehatan, dan situasi.
3.    Teori WHO (World Health Organization)
Menurut WHO faktor-faktor seseorang dalam berperilaku sebagai berikut :
a.    Pengetahuan yang berasal dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain.
b.    Kepercayaan yang diperoleh dari nenek moyang ataupun orang lain yang dijadikan keyakinan tanpa ada pembuktian dan fakta yang jelas.
c.    Sikap yang diperoleh dari orang lain maupun diri sendiri yang digambarkan dengan perasaan suka atau tidak suka.
d.   Perilaku orang lain yang dianggap sebagai pedoman atau orang yang patut dicontoh.
e.    Ketersediaan sumber-sumber daya seperti fasilitas, uang, waktu, dan tenaga yang dapat mendukung seseorang dalam berperilaku.
f.     Kebudayaan atau disebut way of life seseorang


 
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
·         Perilaku secara biologis diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup) yang meliputi manusia, tumbuhan, dan binatang.
·         Perilaku dibagi menjadi dua yaitu perilaku terbuka dan perilaku tertutup.
·         Domain perilaku dibagi menjadi tiga yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
·         Determinan atau faktor yang membedakan respon seseorang terhadap stimulus ada dua yaitu determinan internal seperti keturunan, tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan determinan eksternal seperti sosial, ekonomi, politik, pendidikan.


Daftar Pustaka
Marimbi, Hanum. 2009. Sosiologi dan antropologi kesehatan. Yogayakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar